Selasa, 15 Desember 2009
PWRI Dukung Konsep Ekonomi Azasi Tonjolkan Keadilan dan Pemerataan
Senin, 14 Desember 2009
SUMENEP-Sebagai putra daerah yang malang melintang di bidang ekonomi, Azasi Hasan SE MM dinilai memiliki kemampuan dalam konsep penataan ekonomi mikro dan makro. Terbukti, berkat kepiawaiannya dalam memaparkan visi ekonomi, jajaran PWRI (Persatuan Wredatama Republik Indonesia) Sumenep memberi apresiasi mendalam.
Hal tersebut terlihat saat Azasi Hasan, profesional yang kini melamar sebagai calon M1 (bupati) dari PPP, itu menjadi pemateri dalam ceramah ilmiah tentang dampak Jembatan Suramadu bagi perekonomian Sumenep kemarin (13/12). Acara dimaksud merupakan prakarsa dari PWRI dalam rangka mencari alternatif pemikiran sebagai solusi pembangunan ke depan.
Hadir dalam tatap muka dan ceramah ilmiah itu antara lain pengurus PWRI Sumenep, pengurus cabang PWRI se Sumenep, pengurus Yayasan Gerontologi Abiyoso, pengurus Primkoptama Melati dan sebagainya. Total pengurus dan anggota yang hadir diperkirakan 250 orang. Azasi Hasan sendiri hadir dalam kapasitas sebagai profesional yang memiliki keahlian ekonomi.
Dalam paparannya, Azasi menjelaskan, pertumbuhan ekonomi menjadi hal sangat penting dalam perkembangan suatu wilayah. Dengan pertumbuhan ekonomi tinggi dan tingkat distribusi pendapatan yang merata, maka sudah bisa dipastikan tingkat kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut akan membaik.
"Dan, salah satu faktor tingginya tingkat ekonomi adalah tersedianya infrastruktur. Sebab, pembangunan infrastruktur salah satu aspek penting untuk mempercepat pembangunan. Sehingga, hakikat pembangunan bisa terwujud dengan memerhatikan keadilan dan pemerataan," katanya.
Nah, dalam konteks Jembatan Suramadu, Azasi meyakini sebagai tonggak awal terciptanya infrastruktur mumpuni di Madura. Dengan demikian, diharapkan dengan adanya jembatan terpanjang di Asia itu bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Sumenep dan Madura pada umumnya.
"Pengaruh Suramadu banyak. Kelancaran lalu litas barang, jasa maupun penduduk sangat tampak. Jalur transportasi menjadi pendek sehingga mengurangi biaya. Selain itu, dengan Suramadu pemberdayaan di empat kabupaten lebih terarah mengingat prasarana pendukung dekonsentrasi planologis, yaitu pengalihan fungsi aktifitas utama dari Kota Surabaya," paparnya.
Jika semua sektor telah aktif seiring perkembangan manusianya, Azasi yakin bahwa Sumenep akan merasakan dampaknya. "Saat ini saja, dampak Suramadu sangat terasa. Selanjutnya, tinggal memantapkan integritas agar mudah menarik investor untuk menanamkan modal," kata pria kelahiran Sumenep, 28 Juli 1968 ini.
Atas dasar itulah, ke depan, urai Azasi, perlu adanya strategi pembangunan yang mumpuni. Misalnya, membuat agen-agen pembangunan yang bertugas menyosialisasikan arah dan strategi pembangunan, memberi peluang agar sektor modern dapat tetap maju, memberdayakan sektor ekonomi lapisan rakyat yang masih tertinggal.
"Ke depan, tinggal bagaimana kita semua terlibat dalam pembangunan. Kami, dengan doa restu hadirin, siap untuk mengawal Sumenep menuju perubahan nyata di bidang ekonomi," tuturnya disambut tepuk tangan hadirin yang hadir.
Salah satu fungsionaris PWRI Sumenep, M. Adnan, mengatakan, pihaknya telah mendengarkan pemaparan konsep ekonomi Azasi Hasan secara seksama. Menurutnya, ada banyak hal baru yang diketahui dan diyakini berguna untuk pembangunan ke depan.
Termasuk, kata dia, dalam konteks bagaimana PWRI memberdayakan diri dalam kapasitasnya sebagai lembaga yang kredibel. "Kami mendukung konsep ekonomi Pak Azasi, semoga bisa bermanfaat untuk semua," katanya saat sesi dialog.
Untuk diketahui, Azasi Hasan kini proses mengikuti penjaringan bakal calon bupati di PPP. Tokoh kelahiran asli Sumenep yang malang melintang di dunia perbankan ini melamar ke PPP sebagai bentuk tanggung jawab membangun demi terwujudnya perubahan nyata.
Sebagai putra daerah, Azasi cukup memiliki tanggung jawab untuk tempat kelahirannya. Buktinya, berbagai kegiatan telah digelar. Mulai dari kegiatan pendidikan, sosial, hingga kegiatan olahraga. Terakhir, Azasi memberi ruang kepada warga kepulauan untuk mudik gratis saat Lebaran Idul Fitri lalu. (zid/ed/advertorial)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar