Sabtu, 23 Januari 2010

Sunatan Dibatalkan, Dinkes Sumenep Kecewakan Masyarakat


Sumenep - Akibat Sunatan Massal dibatalkan sepihak, banyak masyarakat Sumenep menyatakan kecewa terhadap Dinas Kesehatan Sumenep. Pembatalan ini dilakukan sepihak dan tanpa alasan yang jelas. Rencananya acara akan dilakasanakan lembaga kemasyarakatan Azasi Hasan Center (AHC) 25-26 Januari 2010.

Dijejaring facebook sudah banyak masyarakat yang mengecam Dinkes Sumenep. Mereka menuangkan kekecewannya di dinding facebook Azasi Hasan Center. Masyarakat kecewa dengan mengatakan, acara ini seharusnya jangan dipolitisir karena menyangkut aksi sosial yang diperuntukkan kepada rakyat kecil.

”Cari solusi terbaik, demi keutuhan simpatisan di daerah-daerah.Kasihan anak-anak dan saudara kita yang memang mengharap & menanti kegiatan Sunatan Massal, yang di programkan Azasi Hasan center. Masih ada beberapa waktu lagi untuk berfikir demi kesuksesan bersama,” tulis Anggara dari Masalembu di facebook, Kamis, (21/01).

Sementara Ayak Mursid Sanjaya lebih tegas lagi. Ia mengungkapkan kekecewaannya di facebook Azasi Hasan Center. ”Kita ngak abis fikir, kok tega-teganya menjelang hari H dibatalkan. Sungguh dlolim sekali, kasihan masyarakat bawah yang sudah menanti sunatan massal ini,” ungkapnya dengan rasa kecewa.

Selain nama Anggara dan Ayak Mursid Sanjaya yang mengungkapkan rasa kekecewaannya. Ratusan para facebooker yang tergabung Azasi Hasan Center juga menuangkan dukungan moril dan ungkapan rasa kekecewan. Dimana banyak tulisan dukungan kepada Azasi Hasan di dinding facebook dan jejaring grup Azasi Hasan Center.

Dukungan moril dari masyarakat ini dibenarkan oleh Azasi Hasan, Pembina lembaga kemasyarakatan Azasi Hasan Center. ”Memang banyak sms, pesan lewat facebook dan telpon ke saya menanyakan, kenapa bisa dibatalakan sepihak,” kata Azasi Hasan saat dikomfirmasi, Kamis, (21/10).

Menurutnya, kami atas nama Azasi Hasan Center menyampaikan mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat. Mengingat pelaksanaan sunatan massal ini dibatalkan mendadak. Dimana adanya pembatalan sepihak dan tidak adanya alasan yang jelas dari Dinkes Sumenep, kita tidak perlu berpolemik dalam hal ini, mari kita cari solusinya demi masyarakat, para pendaftar yang akan disunat tersebut dari golongan yang tidak mampu lho...!!

”Kerjasama AHC dengan Dinkes Sumenep telah mendapat persetujuan resmi dengan surat no. 445/3636/435.102/2009 tgl 11-12-2009. Namun menjelang pelaksanaan kami menerima surat pembatalan sepihak dari Dinkes Sumenep. Dimana alasan pembatalan tersebut tidak jelas, dengan melalui surat No. 445/0086/435.102/2010 Tgl 20-01-2010,” terang Azasi Hasan dengan lugas.

Pria kelahiran Sumenep, 28 Juli 1968 ini mengatakan, Sehubungan dengan pembatalan sunatan massal. Azasi Hasan Center insya Allah, akan tetap melaksanakan sunatan massal dengan waktu & tempat ditentukan kemudian. Dimana nantinya akan bekerjasama dengan pihak swasta, dan lembaga kemasyarakatan yang lebih profesional dan independen. Kita butuh waktu dan harus menyiapkan tempat, logistik, SDM dll.

Kami sebagai lembaga publik yang bergerak dibidang sosial dan kemanusiaan akan terus melakukan aksi sosial untuk berpacu dalam kebajikan tanpa pretensi kultur, ideologi, dan politik. Mohon do’anya agar Azasi Hasan Center diberi kekuatan dalam menghadapi semua ini, kata Azasi hasan dengan tetap menunjukkan semangat dan ketegarannya.

Azasi Hasan menambahkan bahwa, Azasi Hasan Center alasan awal memilih bekerjasama dengan Dinkes Sumenep. Ia memilih Puskesmas karena tempat dinilai lebih steril di puskesmas. Selain itu biaya-biaya bisa semua masuk ke PAD yang notabene menjadi pemasukan ke kas Pemda.

”Bisa dibayangkan kalau per anak Rp. 75 ribu dengan pendaftar 20 ribu diseluruh kecamatan. Tentunya akan masuk ke kas pemda sejumlah 1.5 Milyard. Namun kami menyadari, rekan-rekan di Dinas Kesehatan Sumenep jangan sampai menjadi karbon pretensi politik ke depannya; ujar Azasi Hasan, sedikit memaklumi tekanan yang kuat selama ini.

Sementara dr. Susianto Kepala Dinas Kesehatan Sumenep ketika di komfirmasi, Kamis (21/10) tidak bisa menjelaskan dengan jelas kenapa terjadi pembatalan sepihak. Ia hanya menjawab, untuk hal tersebut dari hati yang besar dan kami terima. ”Masalah pelayanan Puskesmas tetap seperti yang ada selama ini. Kami tetap akan menerima pelayanan sunatan walau cuma sekitar 5-7 orang,” kata Susianto melalui telepon selularnya.

Kesan Dinkes mengalihkan perhatian mulai terlihat. Ketika ada pertanyaan, kenapa dibatalkan mendadak dan sepihak. ”Kami menerima hasil dan tanyakan saja kepada pak Acik (red-Azasi Hasan) saja, yang sangat dalam pemikirannya, yaitu sukses dan kondusif,” kata Susianto berkelit saat menjawab. (adv)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar